Tanjung Bloam tersembunyi dibalik hutan jati dan bukit di Dusun Tangsi,
Desa Temeak, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur. Hingga saat
ini, kawasan tersebut belum begitu terkenal sehingga mungkin sedikit
asing dari khalayak publik.
Tempat ini masih terasa sepi, belum
terlalu banyak pengunjung. Mungkin karena tempat ini belum terlalu
terkenal ditengah masyarakat. Tetapi saya mengakui bahwa kawasan ini
sungguh mempesona,
dengan pemandangan yang begitu indah, alami dan sangat-sangat bersih. Sehingga saya benar-benar tidak ingin meninggalkan tempat yang indah ini.
Sedikit cerita tentang keadaan ditempat tersebut, terdapat tebing –
tebing yang tinggi dan tak kalah menarik yang siap bersanding dengan
pantai tebing di Kabupaten Lombok Utara (KLU). Jika dikatakan bahwa
pantai tebing di KLU memiliki spot pemandangan saat diabadikan menjadi
lukisan tiga dimesi (3D), maka sensasi serupa juga bisa didapat dari
kawasan pantai di Tanjung Bloam. Demikian juga tebing ditempat itu lebih
unik serta pemandangannya lebih eksotis. Pesona alam dengan pasir putih
yang merona seolah menjadikan tempat tersebut sebagai serpihan syurga
selain indahnya spot – spot wisata yang berderet di Lombok Bagian
Selatan itu.
Tanjung Bloam adalah daerah konservasi penyu yang memiliki habitat di
sekitar tebing dan berada di sepanjang garis pantai yang terbentang dari
ujung utara hingga ujung selatan. Selain itu, tempat ini memiliki
keindahan alam yang masih natural karena belum banyak dikunjungi
wisatawan. Begitu sampai di Tanjung Bloam, Anda akan disuguhi hamparan
pasir putih yang lembut. Air lautnya biru dan sangat jernih. Panorama
ini sesekali disela dengan nelayan yang hilir mudik mencari ikan dengan
menggunakan perahu kayu di pantai.
Daya tarik Tanjung Bloam adalah
keindahan batu padas yang menakjubkan. Dua tebing batu padas mengapit
pantai Tanjung Bloam yang eksotis. Pada bagian kiri, tebing berbentuk
seperti kue bakpao. Sedang pada sisi kanan, tebing berbentuk tak
beraturan dan menjorok ke arah pantai. Warna tebing yang kekuningan
dipadu dengan warna hitam membuatnya terlihat sangat kontras dengan
warna air laut yang biru. Bagi penghobi fotografi, Tanjung Bloam adalah
tempat yang sayang untuk dilewatkan. Berjalanlah ke sekitar bibir
pantai. Dengan angin pantai yang sesekali menerpa, arahkan kamera Anda
untuk mencari angle-angle yang indah. Keindahan pantai dan alam sekitar
semakin terlihat jika kita naik ke bukit di bagian barat pantai.
Panorama Tanjung Bloam mirip dengan Tanjung Ringgit yang juga
dikelilingi dengan bukit batu. Dari sudut inilah, hamparan pantai yang
luas bisa Anda lihat dengan jelas. Berfoto dengan latar belakang pantai
Tanjung Bloam di ketinggian ini pasti akan menjadi kenangan yang sulit
dilupakan.
Berbeda dengan Gili Sunut yang
mempunyai ombak landai, ombak Tanjung Bloam cukup besar. Jika tidak
ingin terbawa arus, lebih baik bersantai di bibir pantai sambil melihat
pemandangan yang indah. Untuk mencapai tempat ini, kita akan
menghabiskan waktu tempuh 2,5 jam dari Mataram. Nah, sebelum sampai
Tanjung Ringgit, berbeloklah ke kanan. Ada sebuah jalan kecil yang hanya
bisa dilalui 1 mobil saja. Sekitar 500 meter dari tikungan itu terdapat
sebuah pendopo kecil tanda bahwa kita sudah sampai ke Tanjung Bloam.
Beberapa ruas jalan yang belum diaspal, berdebu dan berkerikil membuat
Tanjung Bloam seperti jauh dari jangkauan. Selama menuju lokasi, kita
akan disuguhi pemandangan tandus kawasan ini. Tidak seperti belahan
Lombok lain yang berkelimpahan air, jalanan menuju Tanjung Bloam
cenderung gersang dan tandus.
Selain itu Tanjung Bloam merupakan daerah konservasi penyu yang
berhabitat disekitar tebing-tebing dan sepanjang garis pantai yang
membentang dari ujung selatan dan Utara. Lokasi Tanjung Bloam ini dapat
dijangkau menggunakan kendaraan roda empat sampai ke lokasi tujuan.
Tanjung Bloam dapat ditempuh melalui route yang sama dengan Pantai
Kaliantan, karena jaraknya relatif dekat dari Pantai Kaliantan.
No comments:
Post a Comment