Monday, 28 December 2015

WISATA RAJA AMPAT PAPUA

Raja Ampat Papua

Pada kesempatan kali ini indonesiakutravel.blogspot.com akan mengulas mengenai keelokan destinasi wisata kepulauan Raja Ampat Papua, yang merupakan destinasi wisata terbaik yang ada di Provinsi Papua Barat, ok kita langsung saja mengulas mengenai keunaikan yang ada di Raja Ampat Papua.

Kepulauan Raja Ampat merupakan destinasi wisata yang terletak di wilayah Papua. Wisata ini sudah dikenal oleh seluruh dunia karena keelokan alamnya yang sangat mempesona. Salah satu bentuk kepopuleran objek wisata Raja Ampat adalah dengan adanya film dokumenter yang dibuat oleh Avant Premiere yang berjudul ” Edis Paradise 3 “, dimana dalam film tersebut menceritakan keindahan alam bawah laut Raja Ampat yang berada di kawasan Papua, yang mana wisata ini juga dijuluki sebagi kawasan Amazon Lautan Dunia. Julukan tersebut diberikan karena letak dari tempat wisata ini yang berada dipusat segitiga karang dunia. Wisata Kepulauan Raja Ampat berada dikawasan teritorial Papua Barat, yang merupakan sebuah gugusan pulau yang tersebar dengan jumlahnya berkisar 610 pulau, akan tetapi hanya ada 35 pulau yang dihuni oleh penduduk.


Daerah Raja Ampat merupakan daerah kepulauan, dengan satu – satunya sarana transportasi yang bisa digunakan oleh masyarakan sekitar adalah transportasi angkutan laut. Transportasi ini digunakan baik untuk menjangkau ibu kota kabupatennya ( Waisai ) ataupun sebaliknya. Dengan empat pulau utama yang berada dikawasan ini menjadikan keunikan tersendiri bagi Anda yang melancong ke destinasi wisata Raja Ampat. empat pulau yang dimaksutkan adalah Batanta, Misool, Salawati dan Waigeo. Sebutan atau nama dari Raja Ampat sendiri diambil dari mitos penduduk sekitar yang apabila diartikan kedalam bahasa indonesia mempunyai makna Empat Raja.


Para wisatawan yang berasal dari penjuru dunia sengaja datang kesini untuk menikmati keindahan pulau dan keunikan wisata bawah lautnya, serta menjelajahi dinding – dinding bawah laut dengan cara menyelam. Disini wisatawan juga bisa mengarungi gugusan kepulauan besar dan kecil, pegunungan, hutan tropis, untaian karang laut, pantai pasir putih serta keaneka ragaman kehidupan satwa yang ada di kawasan wisata Raja Ampat. Memang boleh dikatakan kalau kekayaan alam seperti ini sangat jarang sekali ada, jadi bersyukur sekali apabila Indonesia memiliki anugrah yang sulit untuk dilukiskan dengan kata – kata.


SEJARAH RAJA AMPAT PAPUA

Adapun salah satu versi cerita legenda dari Raja Ampat yang beredar di kehidupan masyarakat asli sekitar adalah sebagai berikut.

Dijaman dahulu ada sepasang suami istri hidup dengan sederhana di Teluk Kabui Kampung Wawiyai, pasangan suami tersebut mempunyai pekerjaan sebagai perambah hutan, yang kegiatan sehari – harinya pergi untuk mencari bahan makanan. Mereka bahu membahu menyusuri hutan agar cepat mendapatkan apa yang mereka harapkan. Kemudian dalam perjalanannya mereka sampai di tepi Sungai Waikeo, dan beristirahat melepas lelah. Selama mereka beristirahat mereka melihat lima butir telur yang letaknya tidak jauh dari mereka beristirahat. Setelah itu mereka dekati dan ternyata telur – telur tadi merupakan telur dari Naga. Karena merasah menemukan telur – telur yang aneh, mereka membungkus dalam sebuah noken ( noken = kantong ) dan dibawah pulang ke rumahnya. Setelah sampai rumah telur – telur yang mereka temukan tadi disimpan di dalam kamar.
Waktu mulai berganti dan malampun mulai datang, telur – telur yang tadi mereka simpan didalam kamar mengeluarkan suara bisikan, merekapun penasaran dan mencoba mengintip dari balik pintu kamar. Setelah mereka melihat kejadiannya, betapa kagetnya kedua pasangan suami istri tadi, karena melihat kelima telur yang disimpan menetas dan berwujud empat anak laki – laki dan yang satu perempuan. Kelima anak tadi memakai pakaian halus yang menandakan bahwa mereka adalah keturunan dari seorang Raja.

Sampai saat ini siapa yang memeberi nama kepada anak – anak yang dilahirkan dari telur naga tersebut belum jelas, akan tetapi masyarakat sekitar mengetahui masing – masing anak tadi bernama sebagai berikut :

NAMA-NAMA LEGENDA RAJA AMPAT

1. Betani yang kemudian menjadi raja Salawati.
2. Dohar menjadi Raja Lilinta ( Misool ).
3. Mohamad menjadi Raja Waigama ( Batanta ).
4. War Menjadi Raja di Waigeo.
5. Pintolee anak perempuan yang dilahirkan dari telur naga diatas.

Setelah meraka dewasa, ke empat anak laki – laki itu menjadi raja dan memerintah dengan bijaksana. Sementara, anak perempuan ( Pintolee ) suatu hari ditemukan sedang hamil dan mengeluarkan dua buah telur. Setelah diketahui oleh kakak – kakak Pintolee, satu telur yang dia lahirkan diletakan dalam kulit kerang, dengan ukuran besar ( Kulit Bia ) dan kemudian dihanyutkan hingga terdampar disebuah pulau yang diberi nama Pulau Numfor. dan yang satunya, tidak menetas dan berubah menjadi batu yang kemudian diberi nama Kapatnai. Batu itu diperlakukan seperti raja oleh penduduk sekitar, dan diberi ruangan tempat untuk bersemanyam serta diletakan pula dua buah batu sebagai pertanda pengawalan terhadap persemayaman tersebut. Sampai saat ini masyarakat sekitar masih menghormati keberadaan persemayaman tersebut dan menjadi objek pemujaan.

RUTE PERJALANAN KE RAJA AMPAT (PAPUA)
Biasanya rute yang ditempuh oleh para pengunjung atau wisatawan untuk sampai di lokasi wisata Raja Ampat adalah dengan melakukan perjalanan udara, dan menuju ke kota Sorong – Papua Barat ( Domine Edward Osok ). Di bandara ini tidak ada jalur penerbangan internasional yang bisa langsung menuju ke Domine Edward Osok. Jadi, apabila Anda yang datang dari luar negeri, Anda harus transit dulu di Jakarta, Surabaya, Denpasar atau Makasar. Dan apabila Anda ingin menempuh jalur terpendek, Anda dapat transit dulu di Ujung Pandang dan memakan waktu sekitar 5 jam 15 menit untuk sampai di kota Sorong.


Kemudian dari kota Sorong, perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan kendaraan taxi menuju ke palabuhan rakyat untuk menuju ke ibukota Raja Ampat ( Waisai ).  Setelah itu, perjalanan Anda akan dilanjutkan kembali dengan menggunakan transportasi Kapal Ferry atau bisa menyewa speed boat, dan disarankan  di pelabuhan ini Anda harus menyediakan perbekalan seperti air mineral, makanan instan dan lain sebagainya. karena di Waisai (ibukota Raja Ampat), harga keperluan perbekalan semakin mahal. Di pelabuhan ini ada dua kapal ferry yang melayani jalur perjalanan dari Sorong ke Waisai, dan biasanya berangkat tiap pukul 14.00 WIT, kemudian kapal yang satunya akan berangkat sekitar 1 – 2 jam kemudian. Perjalanan akan memakan waktu 4 – 5 jam untuk sampai di pelabuhan Waisai.
Akan tetapi bagi Anda yang mempunyai keinginan menyewa speedboat, waktu yang sangat ideal untuk menyeberang adalah sebelum air laut naik, yang biasanya di akibat gelumbang pasang atau sekitar sebelum pukul 12.00 WIT. Hal ini dilakukan karena dikuatirkan terjadi hal – hal yang tidak diinginkan, karena besar speedboat lebih kecil daripada Kapal, sehingga sangat mudah terguncang oleh ombak. Kemudian yang menjadi catatan bagi Anda adalah patuhilah instruksi dari Nahkoda kapal apabila menginstruksikan menunda perjalanan menuju ke pelabuhan Waisai karena cuaca buruk, gelombang pasang atau masalah lainya. Memang agak rumit sekali rute perjalanan ke Raja Ampat. Akan tetapi, kedepan pemerintah setempat akan mengembangkan bandar udara di Waisai ( Bandar Udara Marinda ), yang nantinya bisa mempermudah akses ke Raja Ampat.
Setelah sampai di pelabuhan Waisai, perjalanan dilanjutkan untuk ke kota dimana Anda dapat dengan mudah mencari penginapan disana. Akan tetapi sebelumnya harus mendatangi kantor Depbudpar setempat, untuk membayar biaya konservasi yang wajib dikenakan bagi setiap wisatawan yang mengunjungi ke wilayah Raja Ampat. Setelah itu baru Anda dapat mencari tempat penginapan.



KULINER DAN OLEH-OLEH KHAS RAJA AMPAT

Ternnyata disamping tempatnya yang begitu Eksotis Raja Ampat memiliki Kuliner dan Oleh-oleh khas Raja Ampat Kuliner yang bisa Anda nikmati di Raja Ampat adalah seafood atau hidangan laut. Biasanya pihak penyelenggara diving telah menyediakannya. Menu masakannya pun juga bermacam – macam, mulai dari menu tradisional sampai internasional, yang tentunya dibuat langsung oleh masyarakat setempat. Salah satu contoh dari makanan khas dari Raja Ampat adalah  sub ikan kuning. Biasanya makanan khas Raja Ampat banyak disediakan di banyak rumah makan Indonesia yang berada di Kota Waisai.

Oleh – oleh terbaik dari Raja Ampat yang banyak dikemukakan banyak wisatawan yang berkunjung kesini adalah, sebuah pengalaman saat mengunjungi Raja Ampat. Tentunya dengan mendokumentasikanya lewat tangkapan foto dan dan video yang bagus. Akan tetapi apabila Anda ingin memberikan oleh – oleh untuk keluarga di rumah berupa benda. Anda dapat membeli oleh – oleh khas Raja Ampat antara lain :
  1. Kain tradisional
  2. Kerajinan Anyaman
  3. Patung suku Asmat
  4. Alat musik tradisional
  5. Tambur (drum tradisional)
  6. Suling
Souvenir tadi bisa Anda dapatkan di toko – toko souvenir yang banyak terdapat di Kota Waisai dan juga kota – kota di Papua lainya. apabila Anda membeli souvenir di kota Papua, maka akan meringankan beban Anda untuk membawa barang bawaan Anda dari Raja Ampat.


....SELAMAT BERKUNJUNG DI RAJA AMPAT PAPUA....

Tuesday, 15 December 2015

TEMPAT WISATA EKSOTIS KARIMUNJAWA


KarimunJawa

Sudah pernahkah anda mengunjungi tempat ini ?. bagi Anda yang tinggal di Jawa Tengah pastinya sudah mengenal tempat wisata yang satu ini, dan bagi Anda yang belum pernah mengunjunginya, kali ini kami akan mengulas mengenai keindahan tempat wisata yang ada di sebelah utara Pulau Jawa ini.

Karimunjawa merupakan objek wisata kepulauan yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Karimunjawa, tempat ini terletak di Laut Jawa dan masuk dalam kawasan Kabupaten Jepara – Jawa Tengah. Destinasi wisata yang satu ini terdiri dari daratan dan lautan dengan luas daratanya sekitar 1.500 hektar dan luas perairanya sekitar 110.000 hektar. Perkembangan wisata yang satu ini sangatlah pesat, hal ini tidak luput dari dukungan Pemerintah setempat untuk terus berupaya dalam mengembangkan potensi daerah disektor pariwisata, sampai sekarang ini banyak digemari oleh wisatawan domestik maupun mancanegara.


Ditempat ini Anda akan disuguhkan pemandangan yang sangat mengagumkan mulai dari keindahan terumbukarang, pantai yang bersih dan keindahan gugusan pulau yang menghiasi lautan Jawa, tidak hanya itu beberapa pemandangan bukit yang pesonanya juga sangat memukau akan Anda dapatkan dengan mengunjungi Bukit Love, Bukit Nyamplungan dan Bukit Joko Tuo yang ada di Karimunjawa.


Sejarah Singkat Karimunjawa
Menurut cerita rakyat yang berkembang dimasyarakat sekitar, nama Karmunjawa ini mulai muncul sejak jaman Sunan Murya, yang merupakan salah satu tokoh yang menyebarkan ajaran Agama Islam di tanah Jawa. konon pada suatu hari Sunan Muria melihat pulau – pulau dengan samar di utara pulau jawa, kalau dibahasa jawakan menjadi kremun-kremun soko Jowo. Oleh karena itu pulau – pulau ini kemudian disebut dengan Karimunjawa.Ditempat ini juga banyak ditemukan peninggalan – peninggalan dari Sunan Nyamplungan / Amir Hasan yang merupakan anak dari Sunan Muria. Peninggalan tersebut diantaranya adalah ikan lele tanpa patil ( Clarias meladerma ), kayu dewodaru, makam Nyamplungan, kalimosodo, sentigi, dan ular edhor yang dikeramatkan oleh penduduk sekitar kepulauan Karimunjawa.

Kegiatan Yang Bisa Dilakukan di Karimunjawa
Keindahan yang begitu eksotis dari Karimunjawa memang sangat mempesona disamping itu ada beberapa wahana yang akan membuat betah Anda berlama – lama di Karimunjawa. disini Anda dapat melakukan kegiatan – kegiatan yang banyak berhubungan dengan laut, diantaranya adalah sebagai berikut :


1. Olah Raga Selam

Bagi anda yang hobi olah raga selam disinilah anda harus merasakan menyelam dengan ke indahan alam bawah laut yang begitu mempesona, di Karimunjawa ada wahana olah raga selam yang bisa Anda nikmati, untuk melihat keelokan bawah laut dari Karimunjawa.
Apabila Anda mengunjungi Pulau Kemujan disekitar pulau itu terdapat bangkai kapal Panama INDONO yang pada tahun 1955 tenggelam, disini Anda akan menemukan habitat ikan karang dan sangat cocok sekali digunakan untuk lokasi penyelaman (wreck diving).

2. Snorkeling

Apabila Anda belum berani melakukan kegiatan menyelam, Snorkeling adalah salah satu alternatif yang bisa Anda lakukan di Karimunjawa. Anda akan melihat pesona bawah laut dari permukaan air, yang tentunya menjadi sensasi tersendiri selama Anda mengunjungi Karimunjawa.

3. Mandi di Pantai dan Berjemur.

Sama halnya Anda mengunjungi Wisata Pulau Bali, di Karimunjawa juga ada beberapa tempat yang sangat cocok sekali untuk aktifitas mandi dan berjemur dipinggir pantai. Anda dapat merasakan hal tersebut apabila mengunjungi Pulau Menjangan Besar dan Pulau Cemara Kecil yang memiliki pantai pasir putih yang sangat bersih.

4. Mamancing

Bagi Anda yang hobby dengan kegiatan yang satu ini akan bisa tersalurkan di sini. Ada beberapa penyedia layanan penyewaan kapal yang bisa Anda gunakan untuk dapat sampai ke tengah laut.

5. Glass Bbottom Boat

Untuk bisa menikmati keindahan laut di Kepulauan Karimunjawa, Anda tidak harus bisa berenang, karena dengan adanya sarana Glass Bottom Boat, menikmati keindahan bawah laut bisa Anda lakukan.

6. Bermain Jetski dan Banana Boat

Bagi Anda yang suka dengan tantangan Adrenalin pasti kegiatan ini tidak boleh dilewatkan begitu saja. di Karimunjawa Anda bisa melakukan kegiatan bermain Jetski dan Banana Boat, yang akan memacu Adrenalin Anda di tengah laut.

7. Berenang Dengan Ikan Hiu

Bagi Anda yang belum pernah melakukan kegiatan berenang dengan ikan hiu pastinya akan takut untuk melakukanya, akan tetapi ikan hiu yang ada di Karimunjawa sudah junak dan terlatih.

 8. Mengelilingi Pulau

Kegiatan yang satu ini juga sangat mengasikan, Anda bisa mengenal keindahan Karimunjawa dengan cara mengelilingi dan mengunjungi pulau-pulau di sekitar karimunjawa. Hal ini bisa juga dijadikan sebagai pelengkap wisata Anda ketika baru datang ke karimunjawa.

9. Berziarah

Bagi Anda yang suka dengan wisata religi, Karimunjawa juga bisa dijadikan destinasi wisata Anda, karena disini terdapat makam sunan Nyamplungan yang merupakan putra dari Sunan Muria. selain makan sunan Nyamplungan Anda juga bisa berziarah ke makam Sayid Kambang, Makam Sayid Abdullah dan sumur Wali

10. Mengunjungi Rumah Khas Bugis

Bagi Anda yang ingin melihat kehidupan masyarakat suku Bugis tentunya dapat tersampaikan apabila Anda berwisata ke Karimujawa, disini Anda dapat melihat bangunan rumah – rumah khas dari suku Bugis tersebut.

11. Melihat Satwa Darat

Apabila dibandingkan dengan satwa yang hidup di perairan tentunya jumlahnya tidak seberapa. Disini Anda dapat menemukan beberapa satwa darat seperti  kera ekor panjang (Macaca fascicularis karimondjawae), rusa (Cervus timorensis subspec), penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu hijau (Chelonia mydas), ular edhor, elang laut perut putih (Haliaeetus leucogaster), trocokan/merbah cerukcuk (Pycnonotus goiavier), betet (Psittacula alexandri) serta 40 jenis burung seperti pergam hijau (Ducula aenea). Jenis bBurung elang laut perut putih adalah salah satu satwa yang terancam punah di dunia.


Tips Berwisata Ke Kepulauan Karimunjawa

 

1. Memilih waktu yang tepat

Apabila Anda berencana berkunjung ke Kepulauan Karimunjawa datanglah pada bulan Mei dan Agustus, karena pada bulan tersebut Angin tidak berhembus dengan kencang, dan ombak laut juga tidak telalu tinggi, jadi Anda akan bisa menikmati aktifitas snorkeling dan island hopping di pulau ini.

2. Pakailah Sandal dan Perhatikan Langkah Kaki

Banyaknya terumbu karang yang ada di Karimunjawa yang dapat melukai kaki Anda, selain itu beberapa satwa yang beracun seperti bulu babi dan ubur – ubur juga sering ditemui disini.

3. Tentukan Pulau Tujuan

Banyaknya pulau yang akan dikunjungi di Karimunjawa kadang membuat bingung kita, Untuk itu Anda tentukan dulu sebelum mengunjunginya, dan disarankan pula untuk menggunakan pemandu wisata setempat yang berpengalaman dan akan bisa merekomendasikan pulau mana yang nanti akan Anda tuju.

4. Memperhatikan Waktu Listrik Aktif

Listrik di Karimunjawa akan menyala dari pukul 18.00 hingga 06.00 WIB pagi, untuk itu bagi Anda yang membawa peralatan elektronik seperti kamera, smartphone atau peralatan elektronik lainya yang membutuhkan listrik, Anda harus memperhatikan Waktu Listrik Aktif agar peralatan elektronik yang Anda bawa tidak kehabisan battery
Itulah ulasan mengenai keindahan Objek Wisata Taman Nasional Karimunjawa yang menggambarkan eksotisme kepulauan dari Tanah Jawa.

 ......Selamat Berkunjung......







Wednesday, 2 December 2015

MENGENAL SEJARAH CANDI PRAMBANAN


Legenda Candi Prambanan: Misteri Roro Jonggrang dan Kutukan Bandung Bondowoso -Bolehlah kalau kita menyebut Jawa sebagai “Pulau Candi”. Kenapa begitu? Ya bayangkan saja, banyak sekali candi tersebar di pulau yang satu ini, dari candi kecil, sampai candi yang paling besar, peninggalan dua agama di Indonesia, Buddha dan Hindu. Kalau kita mengenal Borobudur sebagai sebuah peninggalan Buddha yang besar, bahkan terbesar di dunia, maka salah satu peninggalan Hindu yang paling penting adalah Candi Prambanan.
Candi Prambanan
 
Candi Prambanan dibangun oleh Dinasti Sanjaya di abad ke-9, tepatnya selesai dibangun pada tahun 825 M. Candi yang mempunyai tinggi 47 meter ini terletak kurang lebih 17 kilometer dari Yogyakarta. Kita bisa dengan mudah melihatnya, karena letak candi ini hanya 100 meter dari jalan utama.
Candi Prambanan terdiri atas 3 kompleks bangunan. Candi utama memiliki 3 tempat pemujaan (altar) yang didedikasikan untuk Dewa Trimurti. Candi Syiwa terletak di tengah, Wisnu di sebelah selatan, dan Candi Brahma di sebelah utara disebut Candi Syiwa, karena di dalam bilik candi utamanya terdapat patung Dewa Syiwa (Dewa Perusak). Demikian pula pada Candi Brahma dan Wisnu, dimana di masing-masing candi terdapat patung Dewa Brahma (Dewa Penjaga) dan Dewa Wisnu (Dewa Pencipta). Ketiganya menghadap ke arah timur.




Di depan setiap candi berdiri candi-candi lain yang lebih kecil, yang disebut dengan Candi Wahana, yang masing-masing menghadap ke arah barat. Dinamakan Candi Wahana karena di dalam bilik candi-candi ini terdapat patung binatang yang biasa dipakai sebagai tunggangan/kendaraan atau wahana dari dewa-dewa tersebut. Lembu Nandi adalah tunggangan Syiwa, burung Garuda tunggangan Wisnu, dan Angsa adalah tunggangan Brahma.
Seperti Candi Borobudur yang kaya dengan reliefnya, Candi Prambanan juga memilki relief yang dipahatkan di pagar langkan. Di Candi Syiwa dan Candi Brahma terdapat relief cerita Ramayana, sedangkan di Candi Wisnu terdapat relief cerita Kresnayana.

Apabila kita memasuki candi utama dari utara, maka kita akan menemukan sebuah patung putri yang sangat cantik, Roro Jonggrang. Patung ini berhubungan erat dengan kisah atau legenda yang dipercaya masyarakat, yang melatarbelakangi berdirinya Candi Prambanan atau Candi Roro Jonggrang
Roro Jonggrang

Menurut legenda, Roro Jonggrang adalah puteri dari Raja Boko yang berkuasa di daerah Prambanan. Kecantikan dan keanggunan Roro Jonggrang membuat seorang pria dari daerah Pengging yang bernama Bandung Bondowoso ingin memperistrinya. Tapi sebenarnya, Roro Jonggrang tidak mencintai Bandung Bondowoso. Sebagai strategi menolak pinangan tersebut, Roro Jonggrang mengeluarkan syarat agar dibuatkan 1000 candi dalam waktu satu malam. Bandung Bondowoso pun menyanggupinya.

Sebelum melaksanakan pekerjaannya, dia bersemedi untuk mendapat kekuatan dan bantuan dari para jin. Menjelang petang, pembangunan seribu candi mulai dilaksanakan, dan menjelang matahari terbit, pembangunan itu hampir selesai. Melihat hal ini, Roro Jonggrang pun cemas, dan berusaha mencegah kerja tersebut. Roro Jonggrang kemudian memanggil semua putri desa untuk membakar jerami dan memukul lesung (alat penumbuk padi tradisional di Jawa), supaya terkesan hari menjelang fajar. Jin-jin yang melihat hari telah menjelang fajar mulai meninggalkan pekerjaannya. Setelah dihitung, ternyata pekerjaan yang tersisa hanyalah sebuah arca.
Bandung Bondowoso pun mengetahui kecurangan Roro Jonggrang. Dengan perasaan marah dan kecewa, ia mendatangi Roro Jonggrang. Tapi Roro Jonggrang tetap bersikukuh minta digenapi menjadi 1000 candi. Hal ini menimbulkan kemarahan Bandung Bondowoso. “Kurang satu, tambahnya kamu sendiri”. Setelah Bandung Bondowoso mengeluarkan kata-kata itu, Roro Jonggrang pun langsung berubah menjadi arca, untuk melengkapi sebuah arca yang belum terselesaikan. Dan arca ini bisa kita lihat di bilik sebelah utara candi utama.

Bandung Bondowoso menyusun batu dan menegakkan candi, beratus-ratus, sampai lewat tengah malam. Aneh, ia tak merasa lelah, tapi tiba-tiba ia dengar suara-suara pagi datang dari jauh.
Ia tak melihat warna fajar, tapi ia tahu ia telah gagal. Ia tak berhasil menyelesaikan 1.000 bangunan dalam waktu yang ditentukan.
Legenda Roro Jonggrang—yang menjelaskan asal-usul himpunan candi yang mempesona di Prambanan itu—memang sebuah cerita kegagalan.
Syahdan, Bandung Bondowoso yang menang perang berhasrat memperistrikan Jonggrang, putri mendiang Raja Baka yang telah dibunuhnya. Gadis itu ketakutan. Kerajaan ayahnya telah jatuh ke tangan kekuasaan Pengging—dan itu berarti ia bukan lagi orang yang merdeka. Tak mungkin ia menampik kehendak seorang lelaki yang kini dipertuan.
Tapi ia menemukan jalan lepas. Diajukannya syarat: ia akan mau menerima pinangan pendekar itu bila 1.000 candi ditegakkan dalam satu malam.
Bandung Bondowoso setuju. Kesanggupan itu memang mengherankan, tapi di sini agaknya legenda Loro Jonggrang mengandung sebuah teks lain, yang ingin bercerita bahwa tiap kemenangan selalu mengandung kekalahan. Yang absolut tak ada di dunia. Di Prambanan dan di luarnya, perang tak akan cukup, pembunuhan tak pernah memadai, dan ada yang minus dalam tiap takhta.

Itu sebabnya kita tak tahu apa arti penaklukan: Roro Jonggrang ternyata bukan bagian dari benda jarahan. Ia merdeka. Ia bisa menuntut dengan satu syarat yang sulit, bahkan sebenarnya mustahil.
Bahwa Bandung Bondowoso, sang pemenang pembela Pengging, menerima syarat itu menunjukkan ada ambivalensi dalam hubungan kedua manusia itu. Lelaki itu berkuasa tapi perempuan itu terlepas dari hubungan memiliki-dan-dimiliki. Bahkan Bandung membiarkan dirinya masuk ke angan-angan Jonggrang. Orang bisa mengatakan bahwa yang diniatkan tumbuh dalam hubungan itu adalah cinta, dan cinta—dengan atau tanpa membaca kalimat Thomas Kempis pada abad ke-15—tak merasakan beban, tak berpikir tentang kesulitan. Cinta bahkan ”mencoba apa yang melebihi kekuatan diri”, dan ”tak minta dimaafkan di hadapan kemustahilan”.
Tapi bukan sikap angkuhkah yang mendorong Bandung menerima syarat itu? Katakanlah ini yang terjadi: sang perkasa yang telah berhasil membinasakan Raja Baka itu merasa malu untuk menyatakan tak sanggup membangun 1.000 candi dalam satu malam. Tapi keangkuhan dan rasa malu mengandung pengakuan bahwa ada orang lain—dan orang lain itu hadir dalam posisi untuk menilai dan menghakimi. Di sini keperkasaan juga menemui batasnya. Bandung Bondowoso tak dapat menafikan yang lain yang tegak di luar itu—yang lain yang memandang ke arahnya.
Saya bayangkan ia Roro Jonggrang. Saya bayangkan pada sebuah senja ia berkata kepada peminangnya: ”Sebenarnya saya takjub. Tuan tak memperlakukan saya sebagai jarahan perang. Bagaimana ini mungkin?”
”Ada hal yang mustahil yang membuat kita memilih dan berbuat,” jawab Bandung Bondowoso.
”Untuk apa?”
 Bandung Bondowoso tak menjawab. Ia hanya melipat lengannya dan berjalan kembali ke markas pasukan, melewati deretan panji Pengging yang ditutupi gelap. Sejak ia menemui Roro Jonggrang—dan melihat wajahnya yang ketakutan tapi tak merunduk, mendengar ucapannya yang gemetar tapi fasih—ia tahu ada yang sia-sia dalam tiap kemenangan. Apa yang didapat para Pandawa setelah membinasakan Kurawa dan menguasai Astina dan Amarta? Seluruh generasi kedua keluarga Pandu yang seharusnya melanjutkan dinasti itu tewas di medan perang. Apa yang dicapai Rama setelah merebut Sita kembali? Ia tak yakin perempuan itu, yang bertahun-tahun disekap di Istana Alengka, seorang istri yang belum dinodai.
Kebanggaan diri dan kejayaan—mungkin itulah yang menggerakkan perang. Perang memang mengubah sejarah. Tapi, setelah itu, sejarah mengecoh para pendekar, dan lahir penulis tragedi.
”Jika saya mohon Tuan membangun 1.000 candi di sekitar bukit Prambanan itu, akankah Tuan memenuhinya?” tanya Jonggrang.
”Saya akan gentar. Tapi saya akan membangunnya.”
”Dalam satu malam?”
”Ada hal yang mustahil yang menyebabkan kita berbuat.”
Seseorang pernah mengatakan, manusia membuat sejarah karena dilecut yang mustahil: kemenangan, kejayaan, keadilan, dan hal-hal lain yang dicita-citakan sebagai alternatif bagi hidup yang tak pernah penuh.
Sebuah wilayah dengan seribu candi yang didirikan dalam satu malam adalah satu dari deretan angan-angan itu. Bahasa mencoba merumuskannya, dan itu sebabnya kata-kata tak sepenuhnya transparan. Tak pernah jelas apa yang sebenarnya ditandai dengan kata ”seribu”. Percakapan sehari-hari, retorika resmi dan nyanyian populer, (”tinggi gunung 1.000 janji”, kata sebuah lagu tahun 1950-an), menyebut angka itu lebih sebagai sebuah kiasan yang hendak mengesankan jumlah yang ”tak terhingga”.
Bandung Bondowoso agaknya tahu akan hal itu: ia harus siap menjangkau yang tak terhingga. Ketika sore mulai merayap, ia berangkat meninggalkan markas, sendiri. Konon di bukit itu para roh halus membantunya mengangkat batu dari Merbabu, menyusun dan memahatnya dengan relief yang menakjubkan.

Waktu pun berjalan, tapi apa yang membatasi ”malam” dengan ”pagi”? Fajar yang merekah, cicit burung di hutan, detakan lesung perempuan tani, atau asap dapur di balik gunuk? Atau sebuah kesadaran akan batas—yang mengingatkan bahwa yang ”tak terbatas” selalu luput?
Tapi siapa yang mengatakan kisah Bandung Bondowoso hanyalah cerita kesia-siaan tak akan memahami bahwa yang terbatas juga punya daya gugah dan mampu menyentuh hati. Ketika ia tahu ia gagal menyelesaikan 1.000 candi—dan gagal pula cintanya kepada Jonggrang—Bandung Bondowoso pergi ke belukar dan memahat sebuah patung. Ia ingin mengenang perempuan itu.
Patung itu: sebuah ikhtiar menggapai yang indah. Ia bukan keindahan itu sendiri, tapi tetap berharga hingga hari ini.
Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso erat kaitannya dengan candi Prambanan, dimana candi ini juga memiliki nama lain yakni candi Roro Jonggang. Alkisah pada jaman dahulu kala terdapatlah dua buah kerajaan Hindu yang ada di Pulau Jawa dan terletak di dekat daerah yang sekarang bernama Prambanan.

Kerajaan itu adalah kerajaan Pengging dan Keraton Boko. Kerajaan Pengging adalah kerajaan yang subur dan makmur yang dipimpin oleh raja yang arif dan bijaksana bernama Prabu Damar Moyo dan memiliki seorang putra laki – laki yang bernama Bandung Bondowoso. Sedangkan kerajaan Pengging yang berada di wilayah kerajaan Pengging diperintah oleh seseorang raja yang kejam, dan memiliki wujud bukan manusia tetapi seorang raksasa yang suka makan daging manusia yang bernama Prabu Boko.
Meski berwujud raksasa, Prabu Boko memiliki seorang putri yang cantik seperti bidadari yang bernama Putri Roro Jonggrang beliau memiliki kecantikan bak seorang dewi dari kayangan. Dalam kerajaannya Prabu Boko memiliki seorang patih yang bernama Patih Gupolo, beliau adalah seorang yang sakti mandraguna.

Suatu kali Prabu Boko dan Patih Gupolo merencanakan untuk memberontak kepada kerajaan Pengging dan dibuatlah rencana itu sematang – matangnya dengan mengumpulkan perbekalan dari memeras rakyatnya serta melatih pemuda di kerajaannya untuk menjadi prajurit.
Setelah waktunya tiba, berangkatlah prabu Boko ke kerajaan Pengging untuk berperang. Dan terjadilah peperangan yang dahsyat antara prajurit kedua kerajaan itu dan banyaklah korban berjatuhan di kedua belah pihak. Dan akhirnya banyak rakyat dari kerajaan Pengging yang menjadi menderita dan kelaparan.

Karena sudah banyak rakyatnya yang menderita maka Prabu Damar Moyo mengutus anaknya sendiri yakni Bandung Bondowoso untuk maju ke medan pertempuran melawan prabu Boko dan terjadilah pertempuran yang sengit antara dua orang tersebut dan akhirnya prabu Boko dapat dikalahkan. Melihat rajanya tewas, patih Gupolo melarikan diri ke kerajaannya. Dan melaporkan kematian tersebut ke putri Roro Jonggrang.

Putri Loro Jonggrang begitu sedih mendengar ayahandanya yang sudah meninggal. Bandung Bondowoso yang mengejar patih Gupolo akhirnya sampai ke kraton Boko dan disana ia bertemu dengan putri Roro Jonggrang. Alih – alih ingin mencari patih Gupolo, Bandung Bondowoso akhirnya malah tertarik dengan sang putri dan berniat untuk melamarnya untuk dijadikan istri. Namun sang putri ingin menolak karena pemuda inilah yang membunuh ayahandanya, maka ia membuat sebuah siasat untuk bisa membalas dendam
Sang putri loro Jonggrang meminta dua buah hal kepada Bandung Bondowoso. Yang pertama adalah membuat sebuah sumur yang dalam. Dan dengan kesaktiannya bandung Bondowoso membuat sebuah sumur yang dalam yang ia beri nama sumur Jala Tunda. Dan ia segera memanggil sang putri untuk melihat sumur yang sudah ia buat. Putri Loro Jonggrang menyuruh Bandung Bondowoso untuk masuk kedalam sumur, dan setelah ia berada di dalam sumur putri Roro Jonggrang beserta patih Gupolo menimbun sumur tersebut dengan batu supaya Bandung Bondowoso mati. Namun ternyata kesaktian Bandung Bondowoso memang luar biasa, ia bisa meloloskan diri dari sumur itu dengan bersemedi.

Saat ia sudah selamat dari maut, ia langsung menuju ke istana Boko dengan amarah yang meledak – ledak. Bandung Bondowoso murka Karena putri Roro Jonggrang berusaha untuk membunuhnya. Namun dengan bujuk rayu yang dibuat oleh Roro Jonggrang maka redalah amarah yang ada di dada Bandung Bondowoso. Dan mulailah putri Roro jonggrang meminta janji yang kedua kepada Bandung Bondowoso. Ia meminta untuk dibuatkan 1000 buah candi dalam semalam yang diperkirakan akan gagal dilaksanakan olehnya. dan Bandung Bondowoso setuju dengan permintaannya
Maka dibantu oleh ribuan jin pengerjaan candi tersebut dimulai, menjelang tengah malam pembangunan sudah hampir selesai, dan Roro Jonggrang yang ketakutan akhirnya membuat siasat dengan membakar jerami sehingga pemandangan menjadi lebih terang sehingga berkokoklah ayam. Akhirnya jin yang membantu pengerjaan candi tersebut akhirnya melarikan diri, sedangkan candi yang dibangun sudah mencapai 999 buah.

Mengetahui usahanya gagal karena ulah Putri Roro Jonggrang maka murkalah Bandung Bondowoso dan mengutuklah Putri Roro Jonggrang dengan berkata “ hai Roro Jonggrang karena candi kurang satu, maka dirimulah yang akan menjadi yang ke seribu “ dan anehnya Putri Roro Jonggrang akhirnya menjadi sebuah Arca Batu. Dan arca batu tersebut sampai sekarang ada di candi Prambanan.

Sedangkan bagi para gadis yang membantu membakar jerami untuk membantu Putri Loro Jonggrang, Raden Bandung Bondowoso mengutuknya menjadi perawan kasep alias perawan tua. Dan menurut kepercayaan orang dahulu melarang orang yang sedang pacaran untuk mengunjungi candi Prambanan karena akan putus cintanya.


WISATA KE CANDI BOROBUDUR

Candi Borobudur

CANDI BOROBUDUR merupakan warisan budaya indonesia yang sudah terkenal sampai ke seluruh dunia bangunan ini merupakan candi budha terbesar didunia dan ditetapkan sebagai salah satu warisan budaya dunia oleh UNESCO.bentuknya yang megah dan detail arsitekturnya yang unik membuat semua orang ingin mengunjungi borobudur yang penasaran dengan ceritanya,borobudur mencuri perhatian dunia sejak HC cornelius menemukan lokasinya atas perintah Sir Thomas Stamford Raffles pada tahun 1814.pekerjaan menggali lokasi yang diduga monumen besar kemudian dilanjutkan oleh hotman salah satu pejabat pemerintah belanda yang saat itu para arkeolog berlomba lomba mencari tahu asal usul candi budha terbesar didunia ini


Asal Usul Candi Borobudur

candi borobudur diyakini merupakan peninggalan kerajaan Dinasti Sailendra masa pemerintahan raja Samaratungga dari Kerajaan Mataram Kuno dan selesai dibangun pada abad ke-8.banyak sekali misteri candi borobudur yang belum terkuak ,apa sebenarnya nama asli candi borobudur tidak ada prasasti atau buku yang menjelaskan dengan pasti tentang pembanguan borobudur,ada yang mengatakan nama tersebut berasal dari nama samara budhara memiliki arti gunung yang lerengnya terletak teras teras ada juga yang mengatakan borobudur berasal dari ucapan para budha yang mengalami pergeseran satu satu nya tulisan yang menyebutkan borobudur pertama kali adalah thomas Sir Thomas Stamford Raffles dalam bukunya yang berjudul sejarah pulau jawa. Para ahli sejarah memperkirakan Sir Thomas Stamford Raffles menyebut borobudur dari kata bore dan budur ,bore artinya ialah desa sebuah desa yang terletak di dekat lokasi letak candi borobudur ditemukan sedangkan budur artinya purba
sejarah berdirinya candi borobudur diperkirakan dibangun pada tahun 750 masehi oleh kerajaan syailendra yang pada waktu itu menganut agama budha,pembangunan itu sangat misterius karena manusia pada abad ke 7 belum mengenal perhitungan arsitektur yang tinggi tetapi borobudur dibangun perhitungan arsitektur yang canggih ,hingga kini tidak satu pun yang dapat menjelaskan bagaimana cara pembangunan dan sejarah candi borobudur ini

Sudah banyak ilmuan dari seluruh penjuru dunia yang datang namun tidak satu pun yang berhasil mengungkapkan misteri pembangunan borobudur. Salah satu pertayaan yang membuat para peneliti penasaran adalah dari mana asal batu-batu besar yang ada di candi borobudur dan bagai mana menyusunnya dengan presisi dan arsitektur yang sangat rapih. Ada yang memperkirakan batu itu berasal dari gunung merapi namun bagaimana membawanya dari gunung merapi menuju lokasi candi mengingat lokasinya berada di atas bukit.

Candi borobudur memiliki 72 stupa yang berbentuk lonceng ajaib, Stupa terbesar terletak di puncak candi sementara yang lain mengelilingi stufa hingga kebawah. Ketika ilmuan menggambar denah candi borobudur, mereka menemukan pola-pola aneh yang mengarah pada fungsi borobudur sebagai jam matahari, jarum jamnya berupa bayangan stupa yang besar dan jatuh tepat di stupa lantai bawah  namun belum di ketahui secara pasti bagaimana pembagian waktu yang di lakukan dengan menggunakan candi borobudur ada yang mengatakan jam pada candi borobudur menunjukan tanda kapan masa bercocok tanam atau masa panen.

Candi Borobudur dibangun diatas sebuah danau Purba

Misteri tentang adanya danau purba muncul ketika seorang seniman belanda mengajukan sebuah teori bahwa dulunya dataran gedung tempat borobudur berdiri merupakan sebuah danau, jika di lihat dari atas borobudur melambangkan sebuah bunga teratai, teratai biasanya tumbuh di atas air postur budha yang berada di puncak borobudur melambangkan sutra teratai yang banyak di temui dalam naskah agama budha teori ini menimbulkan pertentangan yang cukup pelik. Para arkeolog menemukan bukti-bukti arkeologi yang membuktikan bahwa kawasan sekitar borobudur pada masa pembangunan candi adalah dataran kering bukan dasar danau purba sementara pakar geologi malah mendukung seniman Belanda ini. Mereka menemukan endapan senimen lumpur di dekat candi penelitian ini di lakukan tahun 2000 dan mendukung keberadaan danau purba di sekitar borobudur bukti tersebut menunjukan bahwa dasar bukit dekat borobudur pernah kembali terendam dan menjadi tepian danau sekitar abad ke-13 dan ke-14. itulah penjelasan tentang candi borobudur yang membuktikan bahwa nenek moyang kita mampu membuat karya megah sepanjang masa semoga karya ini terjaga dari generasi ke generasi.